Ahmad Mukti Almansur
Kondisi umat islam saat ini sangat berbeda dengan masa Rosullulloh, masa khulafaursidin maupun masa2 dimana islam pernah berkuasa, baik bani Umayah, abasiyah maupun Utsmaniyah, dimana kondisi ekonomi dikuasai oleh ekonomi ribawi, sehingga benar sabda Nabi yg bermakna, akan datang masanya nanti umat islam tidak lagi peduli rejekinya halal maupun haram.
Padahal Alloh SWT akan bertanya diyaumil akhir nanti 5 hal, tentang umur, waktu muda, tentang ilmu tentang dan yang paling banyak pertanyaannya adalah tentang rejeki atau kekayaannya, dari mana kekayaan kita diperoleh dan untuk apa kekayaan kita akan digunakan. Hal ini merupakan gambaran betapa urgensi dan pentingnya umat akan memahami perkara2 Muammalah, bahkan Nabi Muhammad SAW menekankan akan ada segolongan umatku yang akan menjadi golongan manusia yang Muflis alias Bangkrut, yaitu orang yang didunia melakukan muammalah dengan orang lain tanpa dilandasi kesadaran akan hukum syara, sehingga terjadi kedholiman, kecurangan, kejahatan, dan meskipun orang2 ini memiliki amal yg banyak, maka mereka akan diambil seluruh amal ibadahnya dengan dosa2 dan kesalahan mereka dalam muammalah, sampai mereka bangkrut tidak ada lagi sisa amal ibadah kemudian masuk neraka.
Bagaimana umat islam bersikap menghadapi situasi ini, maka Alloh memberikan janji bagi orang2 yang senantiasa taat dan bertaqwa kepada Alloh SWT yaitu janji Alloh Akan solusi jalan keluar setiap masalah dan rejeki yg tidak terduga duga, maka sikap inilah yang harus diambil umat islam untuk menjadikan kondisi saat ini utk segera merubah seluruh kehidupan muammalahnya didasari oleh hukum2 syariah, agar tetap barokah dalam menjalankan aktifitas muammalah termasuk rejeki dan kekayaan.